Masih belum terlalu familiar di telinga orang Indonesia, kali ini mimin mau ajak kamu mengetahui perbedaan afternoon tea dan high tea. Dua istilah tersebut merupakan bagian dalam tradisi minum teh sore hari yang dibawa oleh bangsa Inggris. Sudah sejak berabad lalu, orang-orang Inggris memang terkenal akan budaya minum teh-nya yang dikenal dengan tea time.
Baik dari kalangan bangsawan sampai kalangan masyarakat biasa dan kelas pekerja, orang-orang di Inggris memang terkenal akan kegemarannya minum teh. Minum teh secara spesifik menggambarkan gaya hidup, kelas sosial, serta momen istirahat sambil merekatkan hubungan kekerabatan. Untuk menemaninya, biasa akan disajikan beragam kudapan baik cake, biscuit, sandwich, dan makanan menggugah selera lainnya.
Afternoon Tea
Sesuai dengan namanya, Afternoon Tea adalah tradisi ngeteh orang Inggris yang dilakukan saat waktu sore hari. Waktu yang pas untuk menyajikan Afternoon Tea adalah saat pukul 4 sore dan disajikan bersama kudapan seperti sandwich, cake, serta scone. Sejarahnya tradisi ini sudah berlangsung di Inggris sejak 2 abad yang lalu, kira-kira abad ke 19.
tradisi ini dikenalkan pada awal abad ke-19 oleh Anna The Duchess of Bedford. Tradisi ini bermula dari kebiasaan para perempuan dan puteri bangsawan kelas atas untuk istirahat sore sambil bergosip dan bersosialisasi. Sandwich dan aneka kue kering disajikan bersamaan untuk menemani satu teko teh panas sebagai teman bercakap-cakap.
High Tea
Jika Afternoon Tea sangat erat dengan kebiasaan orang-orang kaya dan bangsawan di Inggris, maka High Tea adalah kebiasaannya kalangan kelas pekerja. Memasuki era industri, para pekerja tentu gak bisa ikut-ikutan tradisi ngeteh di jam 4 sore karena masih waktu akhir jam kerja. Umumnya setelah bekerja keras seharian, orang-orang kelas pekerja di Inggris baru bisa ngeteh jam 5 atau 6 sore.
Perbedaan lainnya, kalau Afternoon Tea umumnya disajikan di atas meja kecil dan bangku kecil yang rendah, maka High Tea justru memakai meja besar yang tinggi. Pemakaian meja makan rumahan dan bangku biasa ini menyesuaikan kesederhanaan yang dipunyai oleh kalangan biasa atau kelas pekerja Inggris. Karena meja makan lebih tinggi bentuknya dibandingkan meja tamu khas orang kaya, maka sajian ini diberi sebutan ‘High Tea’.
Kalangan kelas pekerja juga nggak memungkinkan untuk terus menerus menyajikan kue kering berselai, scone, dan sandwich mini. Sehingga banyak orang hanya mengikuti tradisi ngeteh ini saat ada momen spesial saja seperti liburan atau hari raya. Dibandingkan untuk sekedar nyemil, High Tea lebih sering digabungkan dengan makan malam utama untuk menyingkat waktu. Makanannya pun berupa makanan berat seperti daging panggang, ikan, sayuran, kentang, roti, dan lainnya.
Nah itu dia perbedaan tata cara tea time yang dibedakan menjadi Afternoon Tea dan High Tea. Sudah sejak berabad-abad, teh menjadi simbol minuman yang digunakan orang Inggris untuk bersosialisasi, bergosip, sampai membicaran urusan bisnis. Tertarik untuk mengikuti tradisi tersebut?
Baca juga artikel “Ngeteh Cantik di Serba Food Karawaci“, restoran di tangerang yang cocok untuk afternoon tea, banyak pilihan teh organik premium dan menu makanan sehat.